Kesaksian Setrojenar

Bangunan milik Dislitbang TNI-AD ini bahkan dibuat diatas tanah bersertifikat SHM atas nama Mihad, penduduk Setro; tanpa dibeli, dan bahkan tanpa pamit pemiliknya! (ap)

Patok batas GG atau disebut Pal-Budheg dibuat tahun 1932, berjarak 250 meter daru tepi air. Ini batas antara tanah negara di selatan patok dan tanah petani di sebelah utara. Dipetakan waktu itu oleh seorang pejabat Mantri Klangsiran. Penjajah saja mengakui hak tanah warga.. (ap)

Pembakaran amunisi juga dilakukan di areal pertanian milik warga. Mau bilang apa? (ap)

Fasilitas ini juga dibuat di areal pertanian milik petani desa Setrojenar. Semestinya dibongkar! (ap)


Fasilitas uji amfibi (?) ini juga dibangun di tanah warga,

lalu atas asumsi apa TNI-AD membangun semaunya? (ap)


Fasilitas uji amfibi (?) ini juga dibangun di tanah warga,

tanpa penjelasan, padahal pemiliknya amat butuh lahan untuk hidup (ap)


Data di Buku C, lahan-lahan disini milik warga,

tetapi jika TNI-AD tengah latihan atau uji coba
senjata dan alat tempur; tanaman warga boleh rusak
tanpa harus diganti-rugi TNI (ap)

Lahan di kawasan ini juga dipakai TNI untuk membakar

amunisi kedaluwarsa; polutan di lahan pertanian (ap)


Sejak 1982 Dislitbang TNI-AD membangun, seperti
gudang peluru, dsb. di tanah milik warga, tanpa ijin warga (ap)

Pemuda melaksanakan pembangunan gapura di jalan masuk pantai
sejak awal Februari 2009. Dislitbang TNI-AD berang, alasannya, itu tanah TNI-AD dan membangun tanpa ijin tentara. Enak aja. (ap)

Pesona Sunset di Pantai Setrojenar (ap)

Uji coba peluncuran roket, produk Cina, dilakukan pada akhir Maret 2009.